Ikuti penjelajah kota dan pemandu tur Cai Yinzhou dalam petualangan sekaligus belajar menelusuri beragam lanskap kota Singapura.
1 Ruko di Lorong Bachok dan Lorong 24A
Untuk merasakan sejarah melalui lensa arsitektur, mulailah hari Anda dengan menelusuri rumah toko tradisional di persimpangan jalan Lorong 19 dan Lorong Bachok. “[Desain eksterior dari] rumah-rumah toko di sini begitu abadi,” kata Yinzhou. “Ada elemen dekoratif yang cantik terbuat dari Madras chunam (campuran air, cangkang telur, dan putih telur, gula, dan jeruk limau).”
Untuk pembelajaran hal yang berbeda, telusuri delapan rumah toko konservasi di sepanjang Lorong 24A. Didesain oleh tujuh arsitek setempat dalam proyek bersama, setiap rumah toko tersebut memiliki fasad serupa yang dikonservasi, tetapi interiornya didesain secara unik. “Masalahnya, kami tidak bisa menjaga benda-benda tua seperti dulu sepanjang waktu,” dia menjelaskan. “Kami harus memberikan makna từ ngày 1 tháng 10 năm 2018.”
2 The Panic Room
Lanjutkan hari penjelajahan Anda di tempat yang memiliki makna mendalam bagi Yinzhou; The Panic Room merupakan tukang cukur, tempat dia mempelajari nuansa layanan potong rambut yang baik. “Pemilik The Panic Room telah berbaik hati membiarkan kami melihat mereka [dan mempelajari dasar memotong rambut].” Pelajaran merawat rambut yang Yinzhou peroleh di sini terbukti berguna dalam membantunya memulai proyek sosial pertamanya, Back Alley Barbers, yang menawarkan cukur rambut gratis bagi para pekerja migran di Singapura.
3 Eng Tiang Huat Chinese Cultural Shop
“Saya mulai berteman dengan Jeff [pemilik Eng Tiang Huat], saat dia membawa anjingnya berjalan-jalan,” Yinzhou menjelaskan. “Tokonya merupakan toko budaya yang menjual peralatan dan kostum Opera Tiongkok tradisional.” Selain menaungi harta karun seperti dao (pedang) yang digunakan dalam Opera Tiongkok, toko ini juga menyediakan begitu banyak wawasan terhadap masa lalu, dengan begitu banyaknya artefak budaya Tionghoa.
4 JB Ah Meng Kitchen
“JB Ah Meng sangatlah hebat,” kata Yinzhou penuh semangat saat menjelaskan restoran zi char (hidangan yang medapatkan pengaruh dari hidangan Tionghoa rumahan, dibuat dalam porsi besar agar dapat dinikmati bersama) yang populer di Geylang Lorong 30. Restoran yang menjadi tempat perhentian tetap pada Geylang Adventure, menyajikan berbagai hidangan khas setempat dari kepiting lada putih hingga lumpia udang teur asin, menjadikannya tempat yang hebat untuk menjelajahi sajian kuliner autentik Singapura.