Mid-Autumn Festival di Singapura merayakan berakhirnya masa panen musim gugur dengan berkumpul bersama keluarga, lentera, dan kue bulan.
Mid Autumn Festival diadakan pada tanggal 15 pada bulan kedelapan pada kalender Tionghoa. Bulan purnama menjadi simbol untuk persatuan, dan bersinar paling terang pada saat ini.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kue bulan, yang berbentuk bulat seperti bulan purnama yang melambangkan persatuan. Anda dapat menemukan berbagai cita rasa, mulai selai biji teratai dengan kuning telur klasik hingga kulit salju dengan isian cokelat truffle sampanye yang inovatif. Ikuti pesta melihat bulan tempat keluarga dan teman berkumpul, sambil menikmati teh dan kue bulan bersama. Anak-anak bersuka ria menenteng lentera, mulai lentera kertas tradisional dengan lilin hingga versi modern yang dioperasikan dengan baterai.
Ikuti Mid-Autumn Festival, saat tradisi lama, legenda yang memukau, dan camilan yang lezat menanti Anda. Ketahui lebih lanjut tentang festival ini di situs resmi di sini.
Pelajari tradisi yang kaya dan makna tersembunyi di balik beberapa ikon Mid Autumn Festival serta selami dunia yang penuh dengan kelezatan budaya.
Versi modern dari kue bulan teratai, dengan lapisan luar lembut dan kenyal yang terbuat dari tepung beras serta diisi berbagai macam isian manis dan gurih. Kue bulan kulit salju biasanya berwarna putih dan disajikan dingin, sesuai dengan namanya.
Kue Bulan—ciri khas dari perayaan ini memiliki bentuk seperti teratai, dengan pola timbul dekoratif di atasnya. Kue bulan ini biasanya berisi pasta biji teratai, pasta manis yang dibuat dari biji teratai dan kuning telur bebek yang asin.
Lentera memiliki makna sejarah yang kaya, yang awalnya digunakan sebagai persembahan spiritual. Merupakan pemandangan yang umum untuk melihat anak-anak membawa lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran di sekitar lingkungan mereka, yang menciptakan pemandangan yang indah di bawah langit yang diterangi cahaya bulan purnama.
Dianggap sebagai simbol keberkahan. Dalam bahasa Mandarin, kata untuk pomelo (柚, yòu) mirip dengan kata "berkah" (佑, yòu), dan buah ini biasanya dipersembahkan kepada bulan dengan harapan Dewi Bulan akan memberkati keberuntungan serta kebahagiaan kepada keluarga.